Monday, May 25, 2009


Muhammadiyah Membersihkan Diri dari PKS
Today at 9:05am
PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH
SURAT KEPUTUSAN PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH
Nomor: 149/KEP/I.0/ B/2006
Tentang:
KEBIJAKAN PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH MENGENAI KONSOLIDASI ORGANISASI DAN AMAL USAHA MUHAMMADIYAH
MENIMBANG :
1. Bahwa Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam sejak kelahirannya hingga saat ini tetap istiqamah dan terus bergerak tidak mengenal lelah dalam melaksanakan dakwah dan tajdid melalui berbagai usaha (amal usaha, program, dan kegiatan) yang dilakukannya dengan maksud dan tujuan menjunjung tinggi Agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya;
2. Bahwa Muhammadiyah merupakan organisasi (persyarikatan) Islam yang memiliki prinsip-prinsip, sistem, dan kedaulatan yang mengikat bagi segenap anggotanya dan harus dihormati oleh siapapun sebagaimana hak-hak organisasi yang bersifat independen dan memiliki hak hidup di negeri ini;
3. Bahwa Muhammadiyah sebagai organisasi dalam menjalankan misi dan usahanya harus bergerak dalam satu barisan yang kokoh sebagaimana perintah Allah dalam Al-Quran Surat Ash-Shaf (61) ayat 4, yang artinya ”Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh”;
4. Bahwa Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam yang cukup tua dan besar sangat menghargai ukhuwah, kerjasama, toleransi, dan sikap saling menghormati dengan seluruh kekuatan/kelompok lain dalam masyarakat, lebih-lebih dengan sesama komponen umat Islam, karena itu Muhammadiyah pun berhak untuk dihormati oleh siapapun serta memiliki hak serta keabsahan untuk bebas dari segala campur-tangan, pengaruh, dan kepentingan pihak manapun yang dapat mengganggu keutuhan serta kelangsungan gerakannya;
MENGINGAT :
1. Al-Quran dan As-Sunnah sebagai sumber Ajaran Islam;
2. AD/ART Muhammadiyah serta aturan-aturan lainnya yang berlaku dalam Persyarikatan sebagai landasan konstitusional;
3. Keputusan Tarjih, Muqaddimah AD Muhammadiyah, Kepribadian Muhammadiyah, Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah, Khittah Muhammadiyah, Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah, dan prinsip-prinsip ideal lainnya dalam Muhammadiyah;
4. Keputusan Muktamar Muhammadiyah ke-45 tahun 2005;
MEMPERHATIKAN :
Keputusan Rapat Pleno Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang dilaksanakan pada hari Senin tanggal 22 Syawwal 1427 H / 13 November 2006 M.
MEMUTUSKAN :
MENETAPKAN :
A KEPUTUSAN PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH TENTANG KEBIJAKAN PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH MENGENAI KONSOLIDASI ORGANISASI DAN AMAL USAHMUHAMMADIYAH sebagai berikut:
1. Muhammadiyah dengan seluruh anggota, pimpinan, amal usaha, organisasi otonom, majelis dan lembaga, sekretariat/ kantor, dan berbagai lini/struktur organisasi serta segala usaha yang berada di dalamnya harus bebas dari berbagai paham, misi, dan kepentingan pihak lain yang secara langsung maupun tidak langsung, terbuka maupun terselubung, dapat merugikan dan merusak Persyarikatan Muhammadiyah.
2. Secara khusus seluruh anggota dan lini organisasi Persyarikatan termasuk di lingkungan amal usaha Muhammadiyah harus bebas dari pengaruh, misi, infiltrasi, dan kepentingan partai politik yang selama ini mengusung misi dakwah atau partai politik bersayap dakwah, di samping bebas dari misi/kepentingan partai politik dan organisasi lainnya sebagaimana kebijakan Khittah Muhammadiyah. Hal tersebut karena selain telah menjadikan kegiatan dakwah dengan institusi/pranata umat Islam seperti masjid dan lain-lain sebagai alat/sarana politik, juga secara nyata-nyata telah menimbulkan sikap mendua di sebagian kalangan Muhammadiyah, termasuk dalam melaksanakan Hari Raya Idul Fitri/Idul Adha, serta menjadikan Muhammadiyah sebagai sarana politik partai yang bersangkutan dan lebih jauh lagi dapat menimbulkan pengeroposan dan mengganggu keutuhan organisasi.
3. Segenap anggota Muhammadiyah perlu menyadari, memahami, dan bersikap kritis bahwa seluruh partai politik di negeri ini, termasuk partai politik yang mengklaim diri atau mengembangkan sayap/kegiatan dakwah seperti Partai Keadilan Sejahtera (PKS) adalah benar-benar partai politik. Setiap partai politik berorientasi meraih kekuasaan politik. Karena itu, dalam menghadapi partai politik mana pun kita harus tetap berpijak pada Khittah Muhammadiyah dan harus membebaskan diri dari, serta tidak menghimpitkan diri dengan misi, kepentingan, kegiatan, dan tujuan partai politik tersebut.
4. Seluruh anggota Muhammadiyah di seluruh lini Persyarikatan, termasuk yang berada di Amal Usaha, dituntut komitmen, integritas, loyalitas, pengkhidmatan, dan kiprah yang penuh dan optimal dalam menjalankan usaha-usaha, menjaga dan berpedoman pada prinsip-prinsip, membela kepentingan, serta memajukan dan memperjuangkan Muhammadiyah menuju pada pencapaian tujuannya. Jika memiliki kelebihan materi/harta, pikiran, tenaga, relasi/hubungan, jaringan, dan rizki Allah lainnya maka kerahkan/jariyahkan secara maksimal untuk membesarkan, mengembangkan, dan menyempurnakan gerakan Muhammadiyah serta seluruh amal usaha, program, dan kegiatannya sehingga semakin mendekati pencapaian tujuan Muhammadiyah.
5. Seluruh institusi dalam Muhammadiyah termasuk amal usaha, masjid/mushalla, fasilitas milik Persyarikatan, dan kegiatan-kegiatan yang berada di dalamnya tidak boleh digunakan untuk kegiatan-kegiatan partai politik mana pun. Larangan tersebut berlaku untuk kegiatan-kegiatan yang diindikasikan dan memiliki kaitan dengan kegiatan/kepentinga n partai politik, termasuk kegiatan-kegiatan yang mengatasnamakan atau mamakai simbol-simbol keagamaan/dakwah seperti pengajian dan pembinaan keumatan, yang terkait dan memiliki hubungan dengan partai politik mana pun. Maksimalkan/ optimalkan seluruh institusi milik Muhammadiyah tersebut untuk sebesar-besarnya dan sebenar-benarnya bagi kepentingan Muhammadiyah.
6. Seluruh anggota Muhammadiyah diminta untuk menghormati dan menaati Keputusan Muktamar ke-45 tahun 2005 di Malang, yang menyatakan ”Menolak upaya-upaya untuk mendirikan parpol yang memakai atau menggunakan nama atau simbol-simbol Persyarikatan Muhammadiyah.” (Lihat Lampiran I Tanfidz Keputusan Muktamar Muhammadiyah Ke 45 di Malang: Keputusan Muktamar ke-45 tentang Laporan Pimpinan Pusat Muhammadiyah Periode 2000-2005, VI. Bidang Politik poin 1).
7. Seluruh media massa yang berada di lingkungan Persyarikatan diminta untuk benar-benar menyuarakan paham, misi, dan kepentingan Muhammadiyah serta menjadi wahana untuk sosialisasi paham, pandangan, keputusan, kebijakan, kegiatan, dan syiar Muhammadiyah serta menjauhkan diri dari paham, misi, dan kepentingan organisasi/gerakan lain.
8. Sebagai langkah konsolidasi sekaligus pencegahan dan penguatan gerakan, seluruh jajaran Pimpinan Persyarikatan, Majelis/Lembaga, Organisasi Otonom, dan Amal Usaha diinstruksikan untuk melaksanakan berbagai kegiatan pembinaan keagamaan, kemuhammadiyahan, dan hal-hal yang menyangkut organisasi secara luas. Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain sosialisasi dan pengamalan putusan-putusan Tarjih, Darul Arqam, Baitul Arqam, Gerakan Jamaah dan Dakwah Jamaah, Up-Grading, Refreshing, pengajian-pengajian umum dan khusus, pembinaan jamaah, pengelolaan kegiatan-kegiatan masjid dan mushalla, sosialisasi dan pengamalan Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah, peningkatan silaturahim, dan kegiatan-kegiatan pembinaan lainnya yang dilakukan secara sistematik, intensif, berkesinambungan, dan terorganisasi dengan sebaik-baiknya. Secara khusus ditugaskan kepada Majelis Tarjih dan Tajdid, Majelis Tabligh dan Dakwah Khusus, dan Majelis Pendidikan Kader dengan melibatkan Majelis/Lembaga, Organisasi Otonom, dan Amal
Usaha terkait untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut secara terpadu di bawah koordinasi Pimpinan Persyarikatan di masing-masing tingkatan.
9. Segenap Pimpinan Peryarikatan, Majelis dan Lembaga, Organisasi Otonom, dan Amal Usaha Muhammadiyah diinstruksikan untuk menegakkan disiplin organisasi, merapatkan barisan/langkah, dan mengokohkan ideologi serta misi Muhammadiyah sebagaimana diatur dalam AD/ART dan peraturan-peraturan organisasi serta telah menjadi prinsip-prinsip Muhammadiyah seperti keputusan Tarjih, Muqaddimah Anggaran Dasar, Kepribadian, Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup, Khittah Perjuangan, dan Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah serta keputusan-keputusan Muktamar Muhammadiyah.
10. Pimpinan Peryarikatan, Majelis dan Lembaga, Organisasi Otonom, dan Amal Usaha Muhammadiyah diinstruksikan untuk mengambil kebijakan dan tindakan-tindakan yang tegas dalam menegakkan misi, aturan, dan prinsip-prinsip Muhammadadiyah serta dalam mencegah dan menyelamatkan Muhammadiyah dari berbagai tindakan yang merugikan Persyarikatan sebagaimana disebutkan di atas.
Yogyakarta, 10 Zulqa’dah 1427 H
01 Desember 2006 M
Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Ketua Umum, Sekretaris Umum,
Prof. Dr. H. M. Din Syamsuddin, M.A. Drs. H. A. Rosyad Sholeh



__._,_.___

GERAKAN ISLAM TRANS-NASIONAL mulai terkuak melalui buku yang dirilis oleh 3 ( tiga) tokoh islam indonesia yaitu :
1. KH. Abdurrahman Wahid ( Gus Dur )
2. KH. Mustofa Bisri
3. Prof.Dr. Ahmad Safi'i Ma'arif
dalam buku " ILUSI NEGARA ISLAM ".
Di dalam buku setebal 322 halaman tersebut terurai secara mendetail, bagaimana gerakan garis keras islam trans-nasional dari timur tengah mencoba mencabik - cabik keutuhan dan eksistensi NKRI ( Negara Kesatuan Republik Indonesia ) di bumi pertiwi tercinta kita ini.
Kita dapat membaca darimana asal gerakan tersebut, aliran dana, tokoh/organisasi yang terindikasi bermain didalamnya, serta yang tidak kalah penting adalah TUJUAN MEREKA BERCOKOL DI BUMI INDONESIA.
Gita harus mulai waspada terhadap gerakan - gerakan yang bertujuan mecerai berai keutuhan bangsa, baik yang berkedok agama, sosial, HAM dsb.
Dalam acara peluncuran perdananya, dihadiri juga oleh Cawapres Wiranto, Akbar Tandjung, dan Tokoh negarawan lainnya.
Muncul juga isu yang berhembus, yang intinya mem-black list buku tersebut di beberapa daerah, bahkan ada juga yang akan membakar toko yang menjual buku tersebut.

Tuesday, March 10, 2009

AL - MAHDI AL - MASIH

AL - MAHDI telah lahir menghancurkan DAJJAL

Kita sekarang berada di akhir zaman. Kiamat sudah dekat. Salah satu tanda kiamat adalah munculnya Dajjaal. Ada Dajjaal yang sebenarnya sebagaimana disebutkan dalam hadits-hadits shahih, dan ada pula anak buah Dajjaal atau orang-orang yang memiliki karakter seperti Dajjaal. Keduanya senantiasa menimbulkan fitnah, kerusakan, dan penyesatan. Proyek perusakan dan penyesatan mereka, kadang begitu gamblang menyolok mata. Kadang dibungkus dengan berbagai macam alasan yang masuk akal.

Bagi umat Islam yang memahami Islam atau belajar tentang Islam, pasti mendengar berita tentang Dajjaal. Karena hadits yang membicarakan tentang Dajjaal sangat banyak dan kebenaran beritanya sampai ke tingkat mutawattir (periwayatan hadits yang disampaikan oleh orang banyak dari satu generasi ke generasi berikutnya). Dan hadits mutawwatir dipastikan kebenarannya dan tidak ada yang mengingkarinya dari kalangan ulama.


Datangnya Dajjaal yang kemudian berhadapan dan dibunuh oleh Nabi Isa a.s., merupakan salah satu tanda-tanda dari hari kiamat. Bahkan Nabi Isa a.s. bukan hanya membunuh Dajjaal, tetapi menghancurkan salib dan memerangi orang-orang kafir. Nabi Isa a.s. pada saat itu menjadi pemimpin yang adil dan mengikuti syariat Nabi Muhammad saw. Berita tentang turunnya Dajjaal dan Nabi Isa a.s. adalah aqidah yang harus diyakini oleh umat Islam secara keseluruhan, karena bersumber dari hadits shahih dari Rasulullah saw.

TIADALAH ISA MELAINKAN AL - MAHDI

Dan kabar gembira itu telah datang, bersama lahirnya sesosok manusia yang dijanjikan Allah swt dan Rasul - Nya. Dia berasal dari Qadian Hindia. Bersama para khalifah penerusnya, serta jamaahnya berjuang tanpa lelah menyelamatkan manusia dari perpecahan dan fitnah DAJJAL.

Monday, March 9, 2009

24 Pebruari 2009 Oleh Begawan Wibisono
Banyak Kursi Kosong Saat Sidang, Kemana Wakil Rakyat?
"Wakil rakyat seharusnya merakyat.
Jangan tidur waktu sidang soal rakyat.
Wakil rakyat bukan paduan suara".
Sepenggal lagu lawas Iwan Fals ini hingga kini masih sangat relevan menggambarkan kebiasaan para wakil rakyat di Senayan, sebagai salah satu contoh sifat DAJJAL.

Sunday, March 8, 2009

Penumpas Dajjal dan para antheknya



Khalifah yang dijanjikan Tuhan melalui Rasul-Nya ( Hadzrat Muhammad saw ) telah datang dan sekarang telah sampai pada khalifatul Masih V " Hadzrat Mirza Masroor Ahmad a.t.b.a